Ahli Pakar Perilaku Tanggapi Sindiran Sarah Sechan untuk Nagita Slavina

Presenter Sarah Sechan tengah jadi sorotan usai diduga menyindir sikap istri Raffi Ahmad, Nagita Slavina. Pasalnya, dalam video yang beredar nampak Nagita Slavina atau Gigi tiba-tiba berteriak memanggil nama Nia Ramadhani saat berada di mall Singapura.

Menanggapi video tersebut Sarah Sechan membuat pernyataan soal seseorang yang terbiasa disebut ‘Sultan’ di negara Indonesia. Sarah menilai aksi yang dilakukan Gigi itu minim etika terlebih dirinya sedang berada di luar negeri.

Sontak pernyataan tersebut pun menuai beragam komentar pro dan kontra dari publik, salah satunya pakar perilaku, Lutfi JW. Menurut Lutfi JW, tindakan Sarah Sechan dianggap tepat dan berani untuk berkomentar terkait sikap Nagita Slavina.

Selain itu, aksi yang dilakukan Sarah Sechan tersebut justru dianggap ikut menjaga kehormatan selebritis Indonesia. Seperti diketahui, ibu dua anak itu tiba-tiba teriak di mall di Singapura.

“Sarah Sechan melakukan tindakan yang tepat dan berani. Bisa dikatakan bahwa hal itu merupakan tindakan preventif terhadap munculnya pandangan sinis terhadap selebritis Indonesia oleh warga Singapura atau negara lain,” kata Lutfi JW.  

Kemudian, Lutfi JW menuturkan jika sikap yang dilakukan istri Raffi Ahmad itu dinilai kurang tepat. Sebab Nagita Slavina merupakan seorang publik figur. Bahkan, Lutfi JW menilai bahwa artis jaman sekarang dianggap kurang berkelas, berbeda dengan artis jaman dulu.

“Kejadian tersebut teriakan Gigi di sebuah mall di negeri Singapura merupakan bahwa attitude sebagian artis atau selebritis Indonesia zaman now agak lemah dan kurang berkelas. Beda dengan para artis senior yang seleksinya ketat untuk menjadi bintang,” beber Lutfi JW.

Untuk itu, Lutfi JW membenarkan aksi yang dilakukan Sarah Sechan untuk memberikan tanggapannya soal adab atau etika. Menurutnya, adab atau etika lebih penting ketimbang hanya sekedar popularitas.

“Sindiran Sarah Sechan itu bermakna bahwa adab atau etika itu lebih penting dari sekedar popularitas dan kekayaan. Walau sultan dan sangat populer di negeri sendiri, tidak pantas bisa seenaknya berperilaku yang kurang etis di negara orang,” sambungnya.